Skincareharian – Stop Mengikis Kulitmu menjadi seruan baru di dunia perawatan kulit yang kini semakin menggema. Di tengah popularitas bahan aktif seperti AHA, BHA, dan retinol, para ahli dermatologi serta influencer kecantikan mulai menyerukan pentingnya berhenti mengikis kulit secara berlebihan. Bukan tanpa alasan, penggunaan zat eksfoliasi setiap hari ternyata justru bisa merusak lapisan pelindung alami kulit, atau yang dikenal sebagai skin barrier.
Eksfoliasi Tak Selalu Perlu Setiap Hari
Stop Mengikis Kulitmu menjadi pengingat bahwa tidak semua kulit butuh eksfoliasi intens setiap hari. Meskipun tren skincare sebelumnya mendorong penggunaan toner AHA/BHA secara rutin, kini banyak dermatolog merekomendasikan frekuensi eksfoliasi hanya 1–3 kali per minggu, tergantung jenis kulit. Penggunaan berlebihan dapat menimbulkan kemerahan, perih, kulit mengelupas, bahkan memperburuk jerawat.
“Alih-alih mendapatkan kulit glowing, banyak yang justru datang ke klinik dengan keluhan kulit rusak karena terlalu sering memakai produk eksfoliasi,” ujar dr. Dina, seorang dokter estetika di Jakarta. Kondisi seperti ini memicu kekhawatiran dan mendorong lahirnya gerakan anti-overexfoliation yang kini ramai dibicarakan di berbagai platform, dari TikTok hingga forum skincare global.
“Lebih dari Sekadar Krim: Misi Sosial di Balik Brand Kulit Global”
Barrier Repair First, Glow Later
Gerakan ini juga membawa pesan baru: “Barrier Repair First, Glow Later.” Artinya, memperkuat lapisan kulit jauh lebih penting sebelum mengejar kulit cerah dan glowing. Konsumen mulai di arahkan untuk fokus pada produk yang menghidrasi dan memperbaiki skin barrier, seperti ceramide, panthenol, dan niacinamide.
Brand-brand besar pun mulai mengikuti arah ini. Banyak di antaranya yang kini meluncurkan produk berlabel “gentle exfoliant”, “non-stripping”, atau bahkan “barrier-friendly”. Konsumen juga semakin sadar bahwa glowing yang sehat tidak harus di capai lewat rasa perih atau efek mengelupas yang ekstrem.
Saatnya Skincare Lebih Sadar dan Seimbang
Stop Mengikis Kulitmu bukan sekadar tren sesaat, melainkan bentuk edukasi konsumen tentang pentingnya merawat kulit secara seimbang. Di era informasi yang begitu deras, banyak orang terjebak pada “over-skincare”, menggunakan terlalu banyak produk aktif tanpa memahami dampaknya.
Gerakan ini mendorong masyarakat untuk lebih mendengarkan kebutuhan kulit masing-masing, bukan sekadar ikut-ikutan. Kombinasi sederhana seperti pembersih lembut, pelembap yang tepat, dan sunscreen sudah cukup untuk menjaga kulit tetap sehat. Eksfoliasi boleh, tapi bijaklah dalam menggunakannya.
Stop Mengikis Kulitmu adalah seruan untuk kembali mencintai kulit dengan cara yang benar: perlahan, lembut, dan penuh kesadaran.
“Kulit Muda Lebih Lama? Yuk Kenalan dengan Tren Prejuvenation”